Sabtu, 14 Juli 2012

Mengenal Makanan Manis Favorit Berbuka Puasa


Mengenal Makanan Manis Favorit Berbuka Puasa

Betapa nikmatnya saat berbuka puasa, kita makan kurma atau minum seteguk air. Lagi pula, secara kesehatan keduanya pun dapat segera memulihkan kondisi lemah tubuh kita. Jadi, prinsip makanan buka puasa ini sangat dianjurkan menggunakan makanan yang mudah cerna, hingga tidak merepotkan kerja lambung yang telah beristirahat demikian lama.
Selain faktor itu, sebaiknya makanan yang kita makan saat berbuka puasa adalah memiliki nilai kalori tinggi agar stamina tubuh kita segera pulih dan mengandung air sebagai pengganti cairan yang banyak terbuang seharian. Pokoknya, makanan pembuka itu dapat dikatakan sebagai “makanan manis”. Dan untuk kondisi saat ini makanan tersebut banyak macamnya, di antaranya kurma dan kolak.
Berpuasa menjadikan tubuh manusia sehat dan terhindar dari gejala-gejala penyakit. Makanan manis adalah di antara petunjuk yang bisa kita lakukan agar kita sehat di saat puasa. Apa buktinya?
Puasa akan berdampak pada sebuah sel-sel tubuh di mana reaksi-reaksi biokimiawi berlangsung. Di kala alat pencernaan beristirahat, energi yang dibutuhkan diambil dari cadangan karbohidrat dan timbunan lemak. Zat gizi yang masuk diubah menjadi molekul-molekul yang sangat kecil, kemudian diserap dan masuk dalam darah, diteruskan ke sel-sel. Bahan karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa. Sedangkan lemak diserap dalam bentuk asam lemak.
Selanjutnya, glukosa dan lemak dibawa darah ke hati, otak, dan otot untuk membentuk energi. Melalui rantai reaksi yang sangat panjang dihasilkan energi CO2. Jika orang makan berlebihan maka kelebihan glukosa akan bergabung membentuk cadangan glikogen. Cadangan ini digunakan sewaktu orang berpuasa.
Selama berpuasa (+/- 14 jam) kebutuhan energi diambil dari cadangan glikogen dan lemak. Pada siang hari lemak terus-menerus mengalami perombakan sehingga alat-alat tubuh yang dilapisi lemak dapat bernapas dengan lega dan timbunan lemak yang berbahaya dapat digunakan dan tergeser. Berikutnya, pada malam hari kita makan. Di sinilah terjadi lagi penyimpanan zat-zat energi. Seandainya perombakan dan penyimpanan ini terjadi sebulan penuh, tentunya akan terjadi proses penggantian yang terus-menerus. Dan hasilnya akan terjadi peremajaan sel.
Untuk bagian otak, lain lagi. Kita tahu, otak terdiri dari jaringan lipid atau lemak. Dan lemak di otot berbeda dengan lemak di otak. Bila jaringan lemak di otak ini juga ikut terkuras, maka terjadi kerusakan pada jaringan otak. Energi untuk otak semuanya berasal dari zat gula.
Selama berpuasa zat gula ini datang dari hati. Dan kalau cadangan zat gula di hati habis, hati mencoba mengolah zat-zat lain menjadi zat gula untuk otak. Atas dasar inilah, mungkin mengapa kita disunahkan untuk cepat makan makanan yang manis-manis pada saat berbuka puasa.
Makanan Manis
Pada umumnya umat Islam yang sedang saum banyak yang menyunahkan untuk memakan buah kurma masak terlebih dulu sebelum memakan makanan lainnya. Hal itu sesuai dengan anjuran para ulama, “Makanlah buah kurma 1-2 buah sebelum memakan makanan lainnya pada saat berbuka puasa.”
Buah kurma (Phoenix dactylifera) memiliki bentuk silindris, warnanya kuning hingga cokelat kemerahan. Dagingnya tebal, membalut sebutir biji. Kondisi kulit yang tipis membuat daging buahnya mudah dimasuki ragi dari udara, selanjutnya memfermentasi karbohidrat. Saking tingginya kadar gula, buah ini tidak perlu pengawet lagi. Pengeringan biasanya dilakukan oleh matahari.
Kandungan kalori kurma cukup tinggi (317 kal/100 gr), sehingga sangat cocok untuk memulihkan stamina yang anjlok. Kalori yang dihasilkan mayoritas berasal dari karbohidrat.
Selain sebagai “bahan bakar” utama tubuh, fungsi lain zat itu adalah mencegah terjadinya oksigen lemak yang tidak sempurna sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butiran, yang dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urine dengan mengikat basa berupa ion natrium; dapat menyebabkan ketidakseimbangan natirum dan dehidrasi, ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.
Buah kurma ini, selain mengandung karbohidrat, kurma yang masaknya terdapat serat. Semakin dikeringkan nilainya kemungkinan bisa semakin tinggi karena terbentuk resistant starch. Termasuk dalam kategori ini adalah selulosa dan hemiselulosa dari dinding sel tanaman, serta pektin dan gummy, yang merupakan komponen nonstrukral sel tanaman. Kandungan selulosa amat berguna untuk mengatur peristatik usus, sedangkan hemiselulosa dan pektin mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan.
Unsur lain yang tidak boleh dilupakan dari kurma adalah fosfor (mineral terbanyak kedua dalam tubuh setelah kalsium) yang merupakan unsur pokok asam nukleat dan membran sel; menjadi faktor esensial pada seluruh reaksi pembentukan energi dalam sel; juga sebagai komponen berbentuk kristal dari tulang rangka.
Kolak Menu Favorit Makanan Manis
Salah satu menu favorit keluarga saat puasa di bulan Ramadhan adalah kolak. Adapun bahan menu kolak yang sering digunakan adalah pisang, labu, kolang-kaling, dan lainnya.
Buah Pisang
Tanaman golongan famili Musaceae yang bernama latin Musa paradisiaca ini sebagai pembuka dan kerap kali ‘direnangkan’ dalam kolak. Tanaman pisang ini memiliki banyak varietas. Nilai kalori pisang adalah antara 68-146 kalori/100 gr dengan b.d.d. 70-85 %. Seratnya terdiri dari selulosa, pektin, dan hemiselulosa yang dapat diandalkan untuk menurunkan kolesterol darah, melindungi jantung, serta dijadikan wahana pertumbuhan bakteri baik dalam saluran pencernaan.
Sementara itu, kandungan mineral dari pisang yang menonjol adalah kalium. Sebuah pisang kira-kira memiliki 440 mg. Kalium berfungsi antara lain untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuh, kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, dan membantu pengiriman oksigen ke dalam otak. Kelebihan lainnya, seperti diungkap Yin-Fang dan Cheng-Jun dalam Fruits as Medicine, adalah menghindarkan konstipasi, tenggorokan kering dan susah menelan, hemoroid hingga tak jarang terjadi perdarahan, hipertensi, paru-paru rasa terbakar disertai sesak napas dan batuk-batuk, nyeri bengkak, seperti bisul, sakit pada waktu bangun pagi, setelah mabuk berat.
Buah Labu
Berbagai jenis makanan dari labu sesungguhnya tidak asing bagi masyarakat di berbagai daerah. Di Sumatera Barat yang terkenal kerativitasnya dalam memasak, labu telah dibuat menjadi berbagai jenis makanan yang menarik. Tekstur buah labu biasanya padat, renyah dan berasa manis, serta banyak mengandung air.
Di sejumlah daerah tanaman yang memiliki nama latin Cucurbita moschata ini termasuk suku Cucurbiaceae, dikenal dengan nama yang berbeda-beda. Di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, buah ini dikenal dengan nama waluh atau labu-merah. Di Madura disebut labuh, sedangkan di Malaysia disebut dengan labu-metah. Ada pula yang menyebutnya labu-parang.
Buah labu ini, jika dimasak untuk kolak, sebaiknya bijinya disertakan. Menurut hasil penelitian, biji labu (yang merah atau kuning) banyak mengandung zat yang berguna bagi kesehatan. Dalam biji labu yang bewarna merah, ditemukan sejumlah asam amino langka, seperti m-karboksifenilalanina, pirazoalanina, asam aminobutirat, etilasparagina, dan strulina. Biji labu merah juga mengandung mineral Zn (seng) dan Mg (magnesium), yang sangat penting untuk kesehatan organ reproduksi, termasuk kelenjar prostat. Ada juga kandungan lemak utama, seperti asam linoleat, asam oleat dan sedikit asam linolenat. Juga vitamin E (tokoferol) dan karotenoid, yaitu lutein dan beta-karoten.
Labu juga mengandung sejumlah asam amino penting yang diperlukan kelenjar prostat, yaitu alanina, glisina dan asam glutamat. Asam amino ini ditemukan baik di labu merah dan labu kuning. Kandungan asam amino ini memiliki khasiat bisa mencegah atau mengatasi hipertrofi atau pembesaran prostat jinak (begin prostatic hyperplasia) pada kaum pria.
Biji Kolang Kaling
Kebanyakan orang suka salah menduga, yaitu menyangka kalau kolang kaling ini buah. Padahal, sebetulnya biji. Buahnya sendiri berwarna hijau saat muda dan agak kekuningan ketika tua. Pohonnya dikenal dengan nama aren (Arenga pinnata). Saat bulan puasa, makanan ini sering hadir bersama pisang dalam kolak.
Di sini, yang patut diwaspadai adalah kolang kaling ini bukan bahan makanan yang kuat disimpan lama. Kerusakannya ditandai dengan timbulnya bau asam atau keluarnya lendir. Guna memperpanjang masa simpan, penggantian air peredam secara berkala perlu dilakukan. Cara lain yang bisa menjaminnya lebih awet yaitu dibuat manisan.
Walaupun dari segi gizi, nilai kalori kolang-kaling tidak seberapa, kandungan airnya terbilang berlimpah. Unsur lain yang dimilikinya adalah pati, berfungsi sebagai cadangan energi dan penguat tekstur. Melalui proses pemanasan, baik pembakaran maupun perebusan (biasa dilakukan saat proses pengambilan), pati akan mengental dan membentuk gel, dinamakan pregelatinized starch. Pati seperti ini sangat sulit dicerna dan bisa menyebabkan cepat kenyang. Akhirnya, selamat menyantap makanan manis saat berbuka puasa. Semoga makanan manis yang kita makan mendapat berkah dari-Nya, memulihkan stamina dan menyehatkan tubuh kita. Amin.
***
Oleh: Siswono
Penulis adalah sanitarian dan tergabung di Himpunan ahli kesehatan lingkungan
Sumber: suarapembaruan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar